Tak Hanya Omot, Pantarlih Temukan Abah Ija sebagai Pemilih Tertua dengan Usia 105 Tahun

KPU BANDUNG BARAT - Abah Ija, warga Kampung Babakan RT 04/01, Desa Cipatik, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi pemilih tertua kedua setelah Omot bin Ujum yang berusia 106 tahun.

Usia Abah Ija selisih satu tahun dari mak Omot, yakni 105 tahun. Keberadaan pemilih berusia lebih dari satu abad ini juga ditemukan petugas Pantarlih Desa Cipatik saat melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) di wilayah tersebut.

Berdasarkan data dari kartu tanda penduduk (KTP) atau identitas diri, Abah Ija merupakan pria kelahiran Bandung, 20 Mei 1919 dan bekerja sebagai buruh harian lepas.

"Abah Ija menjadi pemilih tertua di wilayah Kecamatan Cihampelas dan mungkin juga jadi pemilih tertua di wilayah Kabupaten Bandung Barat," kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cihampelas, Dani Supriyadi Sahlan, Selasa 16 Juli 2024.

Dani menjelaskan, Abah Ija berdomisili di wilayah Desa Cipatik. Diusianya yang menginjak 105 tahun, kondisi beliau masih dalam keadaan sehat.

"Saat diajak berbincang juga masih bisa meskipun agak telat karena mungkin faktor usia juga," jelasnya.

Meski begitu, Abah Ija saat ini hanya istirahat di rumahnya. Sebelumnya, beliau juga sempat menjadi Linmas Desa Cipatik. Menurutnya, Abah Ija tinggal sendiri di rumahnya dan sesekali ditemani anak dan cucunya.

"Karena kebetulan rumah Abah Ija dan anaknya ini berdekatan," ucapnya.

Dani juga menilai, kondisi Abah Ija masih memungkinkan untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak suaranya mengingat jarak rumah ke TPS yang berdekatan.

"Beliau masih memungkinkan untuk datang ke TPS karena jarak dari rumah ke TPS bisa dijangkau, sehingga Abah Ija bisa berpartisipasi dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat tahun 2024 ini," ucapnya.

Terpisah, Ketua KPU Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ripqi Ahmad Sulaeman mengapresiasi terkait adanya pemilih yang berusia lebih dari satu abad tersebut.

Ripqi mengaku terharu lantaran petugas Pantarlih yang mendata para pemilih sepuh ini terpantau masih bisa berkomunikasi dan dalam kondisi sehat.

"Tentu ini menjadi jimat bagi KBB karena artinya beliau menjadi saksi hidup proses Pemilu dari awal adanya pemilu.

Tentu kita harus banyak belajar kepada beliau," katanya. (Media Center KPU KBB)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 69 Kali.