Bedah Efektifitas Pengelolaan Media Sosial
BANDUNG BARAT - Kegiatan Parmas Insight Chapter #7 kembali digelar secara daring pada Rabu, 19 November 2025, dengan mengangkat tema “Peran Media Sosial dalam Sosialisasi Pilkada”. Acara dibuka oleh Kadiv Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Provinsi Jawa Barat, Hedi Ardia, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi strategi komunikasi digital untuk menjangkau pemilih di berbagai segmen masyarakat. Setelah sambutan dan pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan keynote speaker dari Kadiv Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Hubungan Masyarakakat KPU Provinsi Jawa Tengah, Akmaliyah.
Pada kesempatan ini, Kadiv Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Hubungan Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Bandung Barat, Deni Firman Rosadi menjadi salah satu narasumber utama. Ia memaparkan bagaimana peran media sosial semakin krusial dalam meningkatkan efektivitas sosialisasi Pilkada, terutama di era informasi yang bergerak serba cepat. Deni menegaskan bahwa media sosial bukan sekadar platform penyebaran informasi, tetapi juga ruang interaksi yang memungkinkan lembaga penyelenggara pemilu berkomunikasi secara langsung dengan pemilih.

Gambar 1. Kadiv Sosdiklih Parmas dan SDM menjadi narasumber
Dalam pemaparannya, Deni menjelaskan bahwa tantangan utama bukan hanya pada produksi konten, tetapi juga bagaimana memastikan konten tersebut engaging, mudah dipahami, dan relevan dengan kebutuhan pemilih. Menurutnya, pengelolaan akun media sosial KPU harus memperhatikan konsistensi pesan, kualitas visual, serta kemampuan membaca dinamika percakapan publik. Ia menyebutkan bahwa strategi komunikasi digital yang baik harus memadukan edukasi, kedekatan dengan audiens, dan responsivitas terhadap isu-isu yang berkembang.
Lebih lanjut, Deni mencontohkan beberapa pendekatan yang telah dilakukan KPU Kabupaten Bandung Barat, seperti pemanfaatan konten visual yang informatif, penggunaan bahasa yang lebih ramah, serta format interaktif seperti melalui podcast atau video pendek. Inisiatif tersebut terbukti meningkatkan tingkat keterlibatan (engagement) masyarakat terhadap informasi-informasi kepemiluan. Ia menekankan bahwa kecepatan merespons pertanyaan atau masukan dari masyarakat juga menjadi faktor penting untuk membangun kepercayaan publik.

Gambar 2. Diskusi dengan para peserta
Selain KPU Kabupaten Bandung Barat, kegiatan ini juga menghadirkan Kadiv Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Cirebon, Masyhuri Abdul Wahid, sebagai narasumber. Kehadiran dua kabupaten tersebut memberikan perspektif beragam mengenai strategi sosialisasi digital yang dapat diterapkan menjelang Pilkada serentak. Keduanya sepakat bahwa media sosial merupakan ruang strategis yang perlu dikelola secara lebih profesional dan terstruktur.
Melalui kegiatan Parmas Insight Chapter #7 ini, peserta memperoleh gambaran menyeluruh mengenai pentingnya transformasi digital dalam sosialisasi kepemiluan. Kontribusi KPU Kabupaten Bandung Barat sebagai narasumber menjadi salah satu sorotan utama, terutama dalam membagikan praktik baik pengelolaan media sosial yang mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada. Kegiatan ini diharapkan semakin menguatkan kolaborasi dan inovasi antarlembaga penyelenggara pemilu untuk menghadapi tantangan komunikasi publik di era digital.(insan)