Mendorong Partisipasi dan Kepemimpinan Perempuan dalam Pilkada
BANDUNG BARAT - KPU Kabupaten Bandung Barat mengikuti kegiatan Parmas Insight Chapter #5 yang mengangkat tema “Perempuan dan Partisipasi Politik dalam Pilkada (Ruang Partisipasi dan Kepemimpinan Perempuan)”. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Darma Djufri, Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kota Bogor, serta Rikeu Rahayu, Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Garut.
Dari KPU Kabupaten Bandung Barat, kegiatan ini diikuti oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Hubungan Masyarakat dan SDM serta Kasubbag Partisipasi Hubungan Masyarakat dan SDM, yang turut aktif menyimak materi dan berbagi pengalaman sesuai konteks di satuan kerja masing-masing.

Gambar 1. Kasubbag Parmas dan SDM ikuti kegiatan secara daring
Kegiatan dibuka oleh Hedi Ardia, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat, yang sekaligus menjadi pengantar diskusi. Dalam arahannya, Hedi menekankan pentingnya kegiatan Parmas Insight sebagai ruang berbagi gagasan dan praktik baik antar satuan kerja. Ia menegaskan bahwa isu keterlibatan perempuan dalam politik bukan sekadar persoalan representasi angka, tetapi juga menyangkut keadilan dan kualitas demokrasi di tingkat lokal.
Sementara itu, Sekretaris KPU Provinsi Jawa Barat turut memberikan sambutan. Dalam pesannya, beliau mendorong setiap satuan kerja KPU di Jawa Barat untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam setiap kegiatan, termasuk dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilihan kepala daerah. Menurutnya, kreativitas dan konsistensi menjadi kunci agar pesan-pesan kepemiluan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok perempuan.
Dalam sesi diskusi, para narasumber menyoroti beberapa hal penting, antara lain peningkatan keterlibatan perempuan dalam politik, baik sebagai pemilih aktif, kandidat, maupun penyelenggara Pilkada. Selain itu, dibahas pula pentingnya pemberdayaan dan penguatan kapasitas perempuan agar memiliki kesempatan dan keberanian yang setara dengan laki-laki dalam mengambil peran kepemimpinan politik.

Gambar 2. Para peserta kegiatan
Para narasumber juga menekankan perlunya menciptakan ruang partisipasi yang inklusif dan berkeadilan gender, sehingga perempuan dapat terlibat secara penuh dalam proses pengambilan keputusan publik. Dalam konteks ini, KPU memiliki peran strategis sebagai lembaga penyelenggara pemilu dan pilkada, terutama melalui program sosialisasi, pendidikan pemilih, serta kerja sama lintas sektor untuk mendorong peningkatan partisipasi politik perempuan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh jajaran KPU di Jawa Barat semakin memperkuat sinergi untuk menghadirkan pemilu dan pilkada yang inklusif, partisipatif, serta berkeadilan gender.(insan)