Tinggal 29 Hari, KPU KBB Matangkan Berbagai Persiapan Termasuk Jaringan di Seluruh TPS di Bandung Barat

KPU BANDUNG BARAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah gencar mematangkan pelbagai persiapan jelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Bandung Barat yang tinggal 29 hari lagi.

Mulai dari logistik hingga teknis terus dipantau secara detail diperhatikan. Hal itu dilakukan agar pelaksnaan Pilkada Serentak 2024 di Bandung Barat bisa berjalan dengan aman dan lancar.

Tak cuma itu, berbagai kebutuhan untuk Tempat Pemungutan Suara atau TPS pun tak luput dari perhatian. Bahkan, kekuatan sinyal atau jaringan internet pun menjadi salah satu yang tengah menjadi fokus penyelesaian KPU Bandung Barat di lapangan.

Ketua KPU Bandung Barat, Ripqi Ahmad Sulaeman mengatakan, kendala sinyal menjadi salah satu poin utama yang kerap dihadapi mengingat topografi wilayah di Bandung Barat yang beragam, mulai dari bukit hingga pegunungan.

"Wilayah Bandung Barat ini sangat luas, yakni 1.305,77 kilometer persegi atau 130.577,40 hektar. Hal ini tentunya berdampak pada kondisi konektivitas jaringan internet yang beragam," kata Ripqi.

Berdasarkan rekap kekuatan sinyal di lokasi TPS di wilayah Bandung Barat, sebanyak 1.472 TPS memiliki konektivitas jaringan dengan kategori kuat, 371 TPS masuk kategori sinyal sedang dan 80 TPS masuk kategori sinyal lemah.

"Secara keseluruhan jumlah TPS untuk Pilkada Serentak 2024 sebanyak 2.562 TPS. Dari jumlah tersebut, konektivitas jaringan atau sinyal cukup beragam," jelasnya.

Menurutnya, kesiapan jaringan internet ini sangat vital untuk Pilkada Serentak 2024. Aplikasi Sirekap, yang merupakan sistem informasi rekapitulasi Pemilu, membutuhkan konektivitas internet untuk merekam.

"Termasuk melaporkan hasil pemungutan suara tahun 2024 melalui gawai," ucapnya.

Oleh karena itu, terang Ripqi, KPU Bandung Barat terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar melakukan pengecekan, daerah mana saja yang membutuhkan support sinyal lagi.

"Kami meminta agar stakeholder terkait terus berkomunikasi dengan para provider seluler dan penyedia jaringan Fiber Optik (FO). Mereka harus memastikan bahwa semua tower yang ada, termasuk sambungan FO, mendapatkan peningkatan bandwidth untuk menjaga stabilitas jaringan internet," pungkasnya. (Media Center KPU KBB)
 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 59 Kali.