
Menjadi ASN KPU: Tanggung Jawab, Tantangan, dan Tekad Kami
Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah sebuah kehormatan sekaligus amanah besar. Dari warga negara biasa yang dahulu hanya menjadi penonton dan pemilih dalam setiap pemilu, kini saya berada di balik layar proses demokrasi—mengawal langsung pelaksanaannya sebagai bagian dari institusi penyelenggara pemilihan umum di Indonesia.
Saya berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Sebelum menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), saya telah menghabiskan tiga tahun bekerja di perusahaan swasta. Kini, dengan penempatan sebagai Penata Kelola Sistem dan Teknologi Informasi di KPU, saya merasa peran saya bertransformasi. Bukan sekadar mengolah data atau membangun sistem, tetapi juga menjaga integritas dan keamanan informasi yang menjadi fondasi transparansi serta kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Orientasi tugas yang saya jalani sejak awal Juni 2025 membuka banyak perspektif baru. Dimulai dengan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 2 Juni, momen tersebut mengingatkan saya akan nilai-nilai dasar bangsa yang kini saya emban secara langsung. Saya juga mendapat kesempatan berharga untuk bertemu dan berinteraksi dengan rekan-rekan CPNS dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Barat. Dari obrolan santai hingga diskusi serius, saya merasakan semangat yang sama: kami datang dari berbagai latar belakang, namun memiliki tekad yang serupa untuk mengabdi dan berkontribusi.
Tentu, menjadi ASN KPU bukan tanpa tantangan. Peralihan dari dunia profesional swasta ke dunia birokrasi publik membutuhkan penyesuaian nilai, budaya, serta ritme kerja. Terlebih, sebagai pelayan masyarakat, kesiapsiagaan adalah harga mati. Tugas-tugas dapat datang kapan saja, terutama saat menjelang dan selama tahapan pemilu. Kami dituntut untuk selalu sigap, teliti, dan profesional.
Namun, saya percaya bahwa setiap tantangan adalah jalan menuju kematangan. Saya memilih KPU karena saya ingin berada di garda terdepan penjaga demokrasi. Di balik angka-angka dan sistem yang saya kelola, ada hak-hak rakyat yang harus dijaga, suara yang harus dipastikan sampai tujuan. Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi pengabdian.
Dengan penuh tanggung jawab, saya melangkah. Dengan semangat kolektif bersama ASN lainnya, saya percaya: KPU akan semakin kuat dalam menjaga demokrasi yang jujur, adil, dan transparan. Inilah tekad kami, abdi negara yang siap mengawal masa depan bangsa.