
Cerita Ukin Sodikin, Pemilih Disabilitas Asal Cikalongwetan yang Ikuti Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
KPU BANDUNG BARAT - Seulas senyum simpul terlihat jelas diraut wajah Ukin Sodikin, 37 tahun warga Desa/Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) usai mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, serta Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat tahun 2024.
Pasalnya, untuk kali pertama dirinya dan sang istri bisa secara langsung mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 yang diinisiasi KPU Kabupaten Bandung Barat.
Tak hanya menjadi pemilih prioritas, pelayanan dan kemudahan akses yang diberikan oleh KPU memotivasi dirinya dan sang istri untuk bersemangat dalam menyalurkan hak suaranya pada 27 November 2024 mendatang.
"Buat kami kaum disabilitas itu sangat terbantu sekali dan istri yang juga pakai kursi roda juga sama pertama kali nyoblos," kata Ukin usai mengikuti kegiatan pemungutan dan penghitungan suara di Lapangan Cikalongwetan, Sabtu 27 November 2024.
Tak hanya itu, Ukin menilai respons yang diberikan KPU KBB dan panitia penyelenggara sangat bagus, terlebih bagi dirinya dan sang istri yang merupakan penyandang disabilitas.
"Alhamdulillah secara akses mudah dan para petugas sigap juga," ungkapnya.
Ukin berharap, siapapun yang nanti terpilih menjadi pemimpin atau kepala daerah di Bandung Barat bisa lebih memperhatikan dirinya dan semua kaum difabel yang ada di Jawa Barat, khususnya di KBB.
"Karena kaum difabel atau disabilitas di Jawa Barat yang sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) ada sekitar 5.000 lebih," sebutnya.
Kemudian, sambung Ukin, para mereka bisa membuka lapangan pekerjaan karena kaum disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan tidak harus meminta-minta.
"Slogan kami adalah jangan kasihan dengan tubuh kami yang seperti ini, tapi kasihanilah mereka yang tegap melangkah namun lumpuh di dalam semangat," ujarnya.
Ketua KPU KBB, Ripqi Ahmad Sulaeman mengatakan, simulasi ini diikuti lebih dari 500 pemilih yang telah memiliki hak suara dari TPS 06 dan 07 di Desa Cikalongwetan, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.
“Simulasi dilaksanakan dengan menerapkan berbagai prosedur. Di antaranya seperti tata cara pemungutan suara. Lalu petugas pun memprioritaskan bagi pemilih seperti kaum lansia dan disabilitas,” jelasnya.
“Pemilih disabilitas di Bandung Barat cukup lumayan, jadi di DPT masing-masing yang terdapat pemilih disabilitas ada kode tertentu. Yang jelas Pilkada ini akan memberi akses yang mudah bagi setiap pemilih,” sambungnya.
Selain memberikan pemahaman kepada masyarakat, menurut dia, tujuan simulasi ini juga untuk mengukur efektivitas petugas dalam proses pemungutan dan penghitungan suara.
“Jadi kita melihat petugas di lapangan seperti apa terutama dalam proses pemungutan suara. Terutama untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Bandung Barat disimulasikan terdapat lima pasangan calon serta gubernur dan wakil gubernur Jabar sebanyak empat pasangan calon,” imbuhnya. (Media Center KPU KBB)